Sabtu, 22 November 2008

Diskusi Terbuka Penyelamatan dari Krisis Finansial Global


SETITIK TINTA DARI BULAKSUMUR

Senin tanggal 17 november 2008 waktu lagi kuliah Metode Penelitian Kualitatif, gw dapet kabar kalo hari sabtu bakal ada Diskusi Publik “Mengkritisi Kebijakan Pemerintah Dalam Penanganan Krisis Keuangan Indonesia 2008” weeeewww… untuk orang sekelas gw yang masih buta tentang makro ekonomi Indonesia seminar ini bagus juga kalo gw ikutin.

Cerita punya cerita ada masalah di pendaftaran seminar dimana kita harus mendaftar ke bagian pendaftaran dan ternyata hamper tidak bisa mengikutinya dengan alasan penuh dengan loby beberapa temen-temen di BEM KM dan telpon beberapa kolega akhirnya tiket didapatkan juga walaupun harus dengan sedikit emosional halaahhh…

Pagi jam 08.45 gw T/O dari rumah sama algha dengan hanya berbekal impian bahwa seminar itu nantinya dapat memberikan pemahaman tentang krisis dan penyelesaiannya serta akan terlihat sebuah “Kaskus Penyelamatan Ekonomi Nasional” dari Universitas Gadjah Mada. Sesampai di Auditorium Magister Manajemen UGM gw disambut muka masam “Mr I” yang ngerjain gw untuk mempersulit pengambilan tiket seminar, bodo amet itu bukan urusan gw… pas masuk ternyata pembicara pertama Dr. Anggito Abimanyu (Kepala Badan Kebijakan Fiskal Depkeu/Dosen FEB UGM) sudah memberikan pemaparan awal tentang krisis ekonomi dunia dan dampaknya bagi Indonesia, dilanjutkan dengan Dr. Hartadi A Sarwono (Deputi Gubernur Bank Indonesia) yang memaparkan langkah-langkah kebijakan Moneter dan khususnya yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dalam menyikapi Financial Global Crisis serta penjelasan kasus Bank Century yang Hari Jumat manajemennya di-Take Offer oleh Pemerintah Bank Indonesia, Depkeu dan Lembaga Penjamin Simpanan

Hal yang menarik untuk disimak adalah Indonesia tidak memiliki standar atau panduan manajemen krisis keuangan yang baik dibandingkan dengan beberapa Negara dunia ke tiga di dunia maupun beberpa Negara di Asia Tenggara, namun ekonom-ekonom di Indonesia sangat cepat mengambil keputusan untuk mengatasinya dan tentunya dengan melihat kapasitas dan kemampuan dari keuangan Negara, kebijakan itu antara lain menaikkan jumlah jaminan simpanan masyarakat sampai dengan 2 Milyar rupiah agar Capital Flow tidak terjadi namun yang sangat disayangkan kenapa jumlah jaminan hanya sampai 2 Milyar sedangkan dibeberapa Negara asia tenggara jumlah tersebut naik sampai dengan tidak terbatas, dan sebenarnya melalui mekanisme jaminan simpanan yang tinggi selain akan mengurangi Capital Flow juga akan mengembalikan kepercayaan ekonomi dan investasi Indonesia.


Bersambung..........

Rabu, 12 November 2008

Universitas Gadjah Mada kena Musibah lagi...

Salah Satu Cemara kebanggaan UGM (umurnya sudah 58 tahun)
Konon Cemara itu ditanam Ir.Soekarno Cemara Tersebut Terletak di Belakang Gedung Pusat Juga Tumbang

Ngono Ya Ngono Ning Odjo Ngono

Jum'at Siang tanggal 7 November 2008 sekitar jam 15.10 gw masih di ruang Jurusan untung ngumpulin tugas MID Mata Kuliah Pemilihan Umum (Drs.Iketut Putra Erawan, MA, Ph.D) dan ngobrol santai dengan beberapa Dosen dan Asisten Dosen yang masih ada si ruang Jurusan, langit di atas UGM hari itu memang mendung kelabu, seolah-olah mau marah besar. Setelah itu gw berencana mau pulang dan mampir terlebih dahulu di Sekretariat KOMAP ya sekedar jalan-jalan... dan kejadian itu dimulai tatkala gw keluar dari pintu ruang Jurusan....Pohon di taman dekat lapangan San Shiro seperti mau menari dan rantingnya hendak berjabat tangan dengan para mahasiswa dan dosen di Kampus pencetak Manusia-Manusia Idialis ini... halahhh gak penting

beikut Pers Relis yang dikeluarkan HUMAS UGM sehubungan dengan musibah Angin Puting Beliung Itu..........

UGM menderita kerugian sedikitnya 12 milyar akibat bencana angin puting beliung yang melanda kampus UGM Jumat sore kemarin. Kerugian tersebut berasal dari robohnya beberapa tower jaringan internet dan pemancar radio, kerusakan beberapa kendaraan, komputer, dan kerusakan atap, plafon serta kanofi di hampir semua gedung fakultas dan gedung pertemuan seperti University Club, Wisma Gadjah Mada, Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri, Gelanggang mahasiswa dan sebagainya.

“Perkiraan kerugian akibat kerusakan ringan dan maupun berat kurang lebih sekitar 12 milyar,” ujar Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi Keuangan dan SDM UGM Prof Dr Ainun Naiem MBA kepada wartawan usai rapat membahas dampak kerugian yang ditimbulkan akibat putting beliung dengan para dekan dan pengelola gedung di UGM, Sabtu (8/11) di ruang sidang pimpinan kampus UGM.

Didampingi oleh Direktur Pengelolaan dan Pemeliharaan Asset Dr Singgih Wibowo dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan UGM Dr Ir Adam Pamudji Rahardjo MSc, Ainun Naiem menjelaskan bahwa dana sebesar 12 milyar ini akan diminta ke pemerintah, karena menganggap kerusakan ini termasuk kategori kejadian luar biasa yang proses pembiayaannya di luar anggaran universitas.

Lebih lanjut Ainun menambahkan, kerusakan yang terjadi pada atap dan plafon gedung menyebabkan air merembes dan masuk ke ruangan kantor sehingga beberapa komputer dan LCD rusak berat.

“Namun untuk data masih tetap aman, karena kita sudah memiliki backup data sebelumnya,” katanya.

Sementara tumbangmya pohon-pohon di kampus UGM, menurut perhitungan Singgih Wibowo lebih dari seratus pohon, dan kebanyakan pohon yang tumbang ini merusak bererapa kendaraan yang diparkir di bawahnya dan merusak beberapa fasilitas jalan serta menutup akses jalan masuk.

“Secepatnya kita akan mengambil langkah untuk memindahkan pohon-pohon ini dan melakukan berbagai perbaikan segera,” katanya.

Sampai dengan dua hari kedepan, kata Ainun, pihaknya mengusahakan agar aktivitas perkuliahan di UGM dapat berjalan seperti biasanya. Meski ada beberapa ruangan yang belum bisa digunakan maka aakn segera dipindahkan ke ruangan lain yang dianggap tidak mengalami kerusakan.

Terputusnya koneksi internet sejak hari kemarin menurut pengakuan Adam Pamudji, disebabkan terputusnya aliran listrik dari PLN ke Gedung Pusat Pelayanan Teknologi Iinformasi dan Komunikasi (PPTIK). Matinya aliran listrik ini sudah diatasi dengan menggunakan genset, dan UGM sedang mengupayakan kepada pihak PLN untuk segera memperbaiki sambungan aliran listrik ke UGM.

“Sore ini (sabtu) jaringan internet di UGM dapat on line kembali,” katanya.

Namun demikian, jatuhnya tower jaringan internet sebagai titik distribusi jaringan inherent menyebabkan seluruh jaringan inherent yang melalui wireless mati total. Untuk sementara hanya jaringan melalui fiber optic yang bisa berfungsi.

Sumber: HUMAS UGM





Minggu, 09 November 2008

Ramp Check….

Accident

Selasa Siang sekitar jam 13.10 setelah menunaikan ujian Manajemen Jaringan, Gw, Kak Ardy, Revan, Uci, Pak Tua, Indra, Ayok dan beberapa temen2 IP 06 duduk2 di selasar ruang 01B sambil bahas tentang ujian yang baru kita lakukan... yah lumayan membuat tangan pegel dan sedikit membingungkan karena antara Public Goods, Private Goods dan CPR itu bedanya cuma dikit ya.. itulah uniknya kuliah di Pemerintahan UGM yang isinya bicara keadaan yang unpredictable yang tidak pernah terpikirkan oleh siapapun kecuali dosen-donen gw dan mahasiswanya...halahh gak penting!

Setelah ngorbol2 ngelantur kesono kemari nengkono nengkene gw sama Kak Ardy punya sucedule yg lumayan penting yaitu masukin proposal ke Pusat Study Pariwisata (Puspar) UGM dan Bank BNI Cab Skip UGM untuk acara pameran foto unit selam UGM

Emmmm.... hari yg tidak begitu cerah bahkan hampir mau hujan tapi gak jadi dan gw lanjut ke parkiran motor kakak nyuruh gw untuk pake motor gw aja, setelah keluar dan berjalan 100 meter dari gerbang kampus fisipol kakak nanya ini giginya (perseneling) Depan.... Belakang...Belakang...Depan atao Biasa? gw jawab biasa aja kak (kebetulan motornya pake kopling) nah tepat didepan pintu masuk fakultas Hukum kejadian itu terjadi!

kalo gw inget2 kejadian itu aduhhh badan gw lemes rasanya...gak kuat!

Jari jempol kaki kakak terpeleset dan kegerus ke aspal pas beliau mau ganti ke gigi 2.... Ampun! pada saat itu gw gak nyadar kalo telah terjadi sesuatu... dan motor langsung terhenti... Dengan Sangat Tenag kakak bilang "Tam... kamu yg bawa ya! pindah kedepan!" dengan teang pun gw jawab "Ngeh..." tp waktu gw mau pindah kedepan gw liat hal yang gak biasanya terjadi di kaki kakak jempol kaki kakak bergeser kedalam dan gw gak bisa lanjutin ceritanya.... Trus gw bawa motornya dan sampe ke depan simpang Sucio Yustisia kakak pegang bahu gw dan bilang "Ke GMC (Gadjah Mada Medical Centre) ya Tam..." wah berarti feling gw bener neh... gw tanya "emang kenapa kak?" jempolku patah kayaknya.......

wiihhhhh... langsung aku tancap gas ke RS Panti Rapih yg ada didepan bunderan UGM...

setelah kakak masuk UGD gw disuruh daftarin ke bagian pendaftaran setelah lebih kurang 45menit kok gak ada yg ngabarin gw tentang kondisi kakak pikir gw!? dan gw memberanikan diri masuk ke UGD yg penuh dengan beberapa pasien yang sedang meringis kesakitan waaawww... gw sampe ga bisa lupain kejadian itu!

Ada satu orang suster yang sedang nulis dan gw tanya "maaf suster kakak saya atas nama Ardy Harnanto kok gak ada ya?" dan dia jawab "ohhhh Ardy yang kakinya patah itu ya....! lagi difoto mas di bagian Rotergen" wahhhh kaki kakak patah... ooohhh God...! gw susul ke bagian Rotergen denga tergesa-gesa dan ternyata kakak ada di dalam ruang foto 1 pake kursi roda.... setelah foto selesai dah dapat hasilnya, langsung menghadap dokter jaga di ruang UGD dan ternayata hasilya jempol kakak dalam posisi yg tidak semestinya dan beberapa bagian remuk dan mulailah gerak gerik tak tega dimulai!

Setelah kakak diberikan penutup luka kita dianjurkan ke spesialis Ortopedi dan sialnya lagi dokter Ortopedi dr.Rahadian sucedule praktiknya jam 17.00 waduhhh.... gw harus pulang sebelum jam 17.30 karena Algha mau les bahasa inggris... (Maaf ya kak…) setelah mba dewi dateng aku pulang dengan membawa 1001 kesedihan dan ketidak tegaan yang mendalam....